TERSESAT
resah kurasa,
bak terasing dalam ruang gelap tak bertepi
kucari-cari seberkas titik cahaya
yang sesaat datang
namun akhirnya terbang, menghilang
coba kuraih tambatan
sebagai pedoman langkah gopohku
yang kian gontai
pun akhirnya kuterjatuh dalam penyesalan
ternyata kutersesat terlalu jauh
hingga hidupkupun terbuang
lenyap dengan sia-sia
mampukah kubangkit lagi?
dengan kaki-kaki ini
tanpa campur tanganmu
kurasa takkan mampu
oh... tuhan!
tolonglah
bak terasing dalam ruang gelap tak bertepi
kucari-cari seberkas titik cahaya
yang sesaat datang
namun akhirnya terbang, menghilang
coba kuraih tambatan
sebagai pedoman langkah gopohku
yang kian gontai
pun akhirnya kuterjatuh dalam penyesalan
ternyata kutersesat terlalu jauh
hingga hidupkupun terbuang
lenyap dengan sia-sia
mampukah kubangkit lagi?
dengan kaki-kaki ini
tanpa campur tanganmu
kurasa takkan mampu
oh... tuhan!
tolonglah
KESUNYIAN
meski surya sinari bumi
hingga pancarnya hangatkan kalbu
meski embun pagi basahi tanah
hingga tetesnya segarkan jiwa
bijak hatiku tlah terampas
terguncang dan luruh dalam kehampaan
tenggelam dalam kesunyian
betapa kutak mampu
menerobos kegelapan hatiku
yang terhimpit dalam angkuhnya jiwa
hingga pancarnya hangatkan kalbu
meski embun pagi basahi tanah
hingga tetesnya segarkan jiwa
bijak hatiku tlah terampas
terguncang dan luruh dalam kehampaan
tenggelam dalam kesunyian
betapa kutak mampu
menerobos kegelapan hatiku
yang terhimpit dalam angkuhnya jiwa
KEANGKUHAN HATI
kuterjebak dalam keindahan
yang membuatku tak merasa
kelamnya dunia
kutlah hilang
hilang dari keangkuhan hati
yang membuatku tak merasa
kelamnya dunia
kutlah hilang
hilang dari keangkuhan hati
MENJAGA DUNIA
ketika tak dapat menyapamu
kukan mati
ketika tak mampu menggapaimu
kukan hancur
hancur, lebur
hilang, terbang
kukan jaga dunia
kujaga dari kegelapan hati nurani
kukan mati
ketika tak mampu menggapaimu
kukan hancur
hancur, lebur
hilang, terbang
kukan jaga dunia
kujaga dari kegelapan hati nurani
JASAD
kubunuh asaku
kuingkari nalarku
meski hatiku mencoba berontak
harap dan pintaku tak lagi terucap
sungguh tiada lagi
yang tersisa dari jiwaku
yang tertinggal hanya jasadku
yang kini membeku
ya Allah berikan petunjukmu
kuingkari nalarku
meski hatiku mencoba berontak
harap dan pintaku tak lagi terucap
sungguh tiada lagi
yang tersisa dari jiwaku
yang tertinggal hanya jasadku
yang kini membeku
ya Allah berikan petunjukmu
INGKAR
kubantah hatiku
kutepis asaku
walaupun hatiku pilu
namun tetap kulukiskan indah wajahmu
dan kubiarkan semua cinta dalam jiwaku
membeku...
kutepis asaku
walaupun hatiku pilu
namun tetap kulukiskan indah wajahmu
dan kubiarkan semua cinta dalam jiwaku
membeku...
BIAS ASA
kulayangkan anganku
menembus cakrawala
yang membentang putihnya nuansa
andai kumampu terbang
menelusup sendi-sendi norma hidup
kukan lepaskan duniaku
yang penuh dengan kemunafikan
mungkin disana kutemukan. . .
kedamaian. . .
menembus cakrawala
yang membentang putihnya nuansa
andai kumampu terbang
menelusup sendi-sendi norma hidup
kukan lepaskan duniaku
yang penuh dengan kemunafikan
mungkin disana kutemukan. . .
kedamaian. . .
UNTUK SEORANG SAHABAT (ROBERNAS)
apa yang kau rasa, apa yang kau pinta
hingga kau berbeda
adakah yang salah, perlukah diubah
ah, entahlah. . .
mungkin dalam diammu
terbesit kedamaian
tapi akankah itu
yang harus kau lakukan
kembali. . .
kembalilah, aku sudah lelah
menatap kebisuan dan kehampaanmu
hingga kau berbeda
adakah yang salah, perlukah diubah
ah, entahlah. . .
mungkin dalam diammu
terbesit kedamaian
tapi akankah itu
yang harus kau lakukan
kembali. . .
kembalilah, aku sudah lelah
menatap kebisuan dan kehampaanmu
PENANTIAN
kuterjaga dari lelapnya penantian
bangun dari lelah pengharapan
seakan tiada jawab
namun setitik harap
selalu terbesit dalam anganku
selalu pengaruhi pikirku
hati dan jiwaku kesepian
bangun dari lelah pengharapan
seakan tiada jawab
namun setitik harap
selalu terbesit dalam anganku
selalu pengaruhi pikirku
hati dan jiwaku kesepian
REMUK
mati sudah asa di jiwaku
pupuslah impianku
hilang jua akal dan nalarku
tersibak angkuhnya dinding gelap
bilur-bilur harap yang tersisa tiada lagi
remuk sudah
pupuslah impianku
hilang jua akal dan nalarku
tersibak angkuhnya dinding gelap
bilur-bilur harap yang tersisa tiada lagi
remuk sudah
SEPI
malamku sunyi sepi
bulanku pergi terlalu dini
pun lagu malam tak kudengar
hatiku nanar, gusar
pelita kecilku yang terang tlah hilang
bulanku pergi terlalu dini
pun lagu malam tak kudengar
hatiku nanar, gusar
pelita kecilku yang terang tlah hilang
SEPENGGAL KISAH HIDUP
malam sunyi menuntun angan
kembali masuki ruang terang
dimana angkuh batu dapat terkoyak
pun ombak mampu bersenandung
melagukan kidung cinta
membuai pikirku tuk masuk
namun semua hanya sisakan rindu dalam kalbu
andai semua dapat kau dengar
andai semua dapat kau rasa
sejuta angan kan terbuang
kan tercipta keajaiban dalam hati
namun ini bukan akhir perjalanan hidup
pergolakan panjang masih menghadang
rintangan tak henti memberi irama
pada sebait kisah perjalanan hidupku
entah dimana ujungnya berada
coba kucari tepian,
tuk sejenak sandarkan tubuhku
yang tak pernah tolak gejolak hati
dan tak kuasa bergerak tuk kikis kepedihan
semua tlah hilang
coba lari kukejar waktu
tuk kembali ke masa itu
namun belenggu ini terlalu pekat
hingga terkubur dalam pusara jiwa
kembali masuki ruang terang
dimana angkuh batu dapat terkoyak
pun ombak mampu bersenandung
melagukan kidung cinta
membuai pikirku tuk masuk
namun semua hanya sisakan rindu dalam kalbu
andai semua dapat kau dengar
andai semua dapat kau rasa
sejuta angan kan terbuang
kan tercipta keajaiban dalam hati
namun ini bukan akhir perjalanan hidup
pergolakan panjang masih menghadang
rintangan tak henti memberi irama
pada sebait kisah perjalanan hidupku
entah dimana ujungnya berada
coba kucari tepian,
tuk sejenak sandarkan tubuhku
yang tak pernah tolak gejolak hati
dan tak kuasa bergerak tuk kikis kepedihan
semua tlah hilang
coba lari kukejar waktu
tuk kembali ke masa itu
namun belenggu ini terlalu pekat
hingga terkubur dalam pusara jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar